Ketika musim hujan sudah datang. Masalah yang kerap hadir selain banjir adalah atap bocor.
Masalah yang satu ini memang paling sering terjadi, padahal atap sering diperbaiki. Agar tak berlanjut, ada beberapa tips yang harus diperhatikan sebelum memperbaiki atap.
- Gunakan pelapis anti bocor (water proofing) pada setiap sambungan dan titik pertemuan antar-material pada atap. Begitu pula kalau ditemukan retak rambut pada atap. Pelapis anti bocor dapat mencegah air hujan merembes melalui celah-celah kecil di atap.
- Segera perbaiki plafon yang lembap oleh rembesan air. Jika dibiarkan dalam waktu lama, plafon lembap akan rapuh, bahkan bisa ambruk.
- Segera ganti genting yang retak, pecah, atau bergeser. Semua itu bisa jadi penyebab kebocoran.
- Perhatikan talang air. Talang air mampet atau bocor, juga jadi penyebab kebocoran. Buang segala kotoran yang ada di sana. Kotoran pada talang dapat menyebabkan sistem pembuangan air talang mampet.
- Pilih material atap yang berkualitas. Material yang baik, biasanya tidak akan menyisakan celah saat dipasang. Jadi, meminimalkan kemungkinan menyebabkan atap bocor.
- Periksa setiap material yang terbuat dari kayu. Setelah beberapa tahun—apalagi jika pernah terjadi kebocoran—ada kemungkinan kayu-kayu mulai lapuk. Sebelum terjadi kerugian yang lebih besar, sebaiknya ganti dengan kayu yang baru.
- Pengecekan secara rutin merupakan hal terpenting. Tak hanya di musim hujan, lakukanlah pengecekan setiap beberapa bulan. Dengan demikian, masalah bisa diketahui dan diatasi sebelum terjadi kebocoran