4 Metode Curing Beton (Perawatan Beton) Untuk Hasil Yang Maksimal
Sumber Sri Rejeki Genteng – Beton sebagai metode guna mempertanankan mutu beton seperti yang direncanakan dengan berbagai metode pilihan yang sederhana hingga canggih. Curing Beton adalah suatu pekerjaan untuk mempertahankan kadar air yang cukup dan juga suhu beton pasca pengecoran, dengan bertujuan supaya mendapatkan hasil yang maksimal. Pekerjaan curing beton harus dimulai sesegera mungkin setelah penempatan dan finishing sehingga beton dapat mengembangkan kekuatan dan daya tahan yang diinginkan. Berikut ini 4 metode curing beton (perawatan beton) untuk hasil yang maksimal.
TUJUAN DARI CURING BETON
a. menjaga perbedaan suhu beton dengan lingkungan sekitar.
b. juga menjaga beton agar mendapatkan kadar air yang tepat.
c. dan menjaga stabilitas dimensi struktur konstruksi.
d. mendapatkan kekuatan beton yang maksimal.
e. menjaga beton dari keretakan.
METODE CURING BETON
Ada berbagai cara metode untuk curing beton. Hal yang harus di perhatikan adalah kondisi yang terjadi saat pengecoran agar metode yang di lakukan tepat sesuai dengan kebutuhan.
1. WATER CURING (Perawatan dengan Pembasahan)
Yang dilakukan dalam metode ini ialah menyelimuti beton dengan air untuk menghambat penguapan air pada adukan beton cor.
Selain dengan mekanisme diatas pekerjaan perawatan dengan pembahasan ini dapat dilakukan dengan beberapa cara yaitu :
- Menaruh beton segar dalam ruangan yang lembab.
- Beton segar dalam genangan air atau menaruh beton segar dalam air.
- Menyelimuti permukaan beton dengan air atau menyelimuti permukaan beton dengan karung basah.
- Menyirami permukaan beton secara kontinyu.
- Melapisi permukaan beton dengan air dengan melakukan compound.
2. MEMBRAN CURING (Perawatan dengan membran)

Terkadang pengerjaan pengecoran di lakukan di tempat yang sulit mendapatkan air. Perawatan dengan melapisi membran pada permukaan beton bisa menjadi pilihan agar kandungan air tidak menguap dari campuran beton.
Bahan yang digunakan harus kering dalam waktu 4 jam (sesuai final setting time) dan membentuk selembar film yang continue. Melekat dan tidak beracun, tidak selip, bebas dari lubang-lubang halus dan tidak membahayakan beton.
Lembaran plastik atau lembaran lain yang kedap air dapat digunakan dengan sangat efesien. Perawatan dengan menggunakan membran sangat berguna untuk perawatan pada lapisan perkerasan beton (rigid pavement).
Cara ini harus dilaksanakan sesegera mungkin setelah waktu pengikatan beton. Perawatan dengan cara ini dapat juga dilakukan setelah atau sebelum perawatan dengan pembahasan.
3. APPLICATION OF HEAT (perawatan dengan pemanasan)

Sebelum perawatan dengan proses Steam dilaksanakan, beton harus dipertahankan terlebih dahulu berada pada suhu 10°-30°C selama beberapa jam. Perawatan dengan penguapan berguna pada daerah yang mempunyai musim dingin.
Ini harus diikuti dengan perawatan dengan pembahasan setelah lebih dari 24 jam, minimal selama umur 7 hari. Agar kekuatan tekan dapat tercapai sesuai dengan rencana pada umur 28 hari. Penguapan dilakukan dengan 2 cara yaitu :
-
- Perawatan dengan tekanan yang rendah berlangsung selama 10-12 jam. Dengan tekanan berkisar antara 40°-55°C
- Perawatan dengan tekanan tinggi berlangsung selama 10-16 jam. Dengan tekanan pada suhu 65°-95°C, dengan suhu akhir 40°-55°C.
4. PELAPISAN DENGAN KALSIUM KLORIDA

Kalsium klorida digunakan baik sebagai pelapis permukaan atau sebagai campuran telah digunakan secara tepat sebagai media pengawet.
Metode ini didasarkan pada fakta bahwa kalsium klorida menjadi garam menunjukkan afinitas untuk kelembaban.
Garam tidak hanya menyerap kelembaban dari atmosfer tapi juga mempertahankannya di permukaan. Kelembaban ini yang dipegang di permukaan mencegah pencampuran air dari penguapan. Dengan demikian membuat beton tetap basah dalam waktu lama untuk meningkatkan hidrasi.