4 Material Ini Yang Membuat Atap Rumah Bocor
1. Genteng Tanah Liat
Genteng dengan material tanah liat bisa dikatakan adalah material genteng yang sangat populer pada zamannya. Bila Anda berada di gedung yang cukup tinggi dan dapat melihat sebagian besar area kota tempat tinggal Anda, tampak bahwa mayoritas menggunakan genteng tanah liat.
Meskipun begitu, selain proses pembuatannya yang memakan waktu lama karena menggunakan tangan dan perlu dipasang satu per satu, material ini cenderung rapuh. Hal ini karena genteng tanah liat mudah berjamur dan berlumut, membuatnya mudah pecah dan bolong yang menyebabkan kebocoran.
2. Genteng Beton
Dengan bahan utama beton, tentunya genteng beton memiliki daya tahan yang kuat dari segi material itu sendiri maupun ketahanan dengan kondisi iklim yang panas dan hujan. Meskipun begitu, bobotnya yang berat dan strukturnya yang berpori membuatnya rentan untuk menjadi lembap saat musim hujan. Kelembapan ini semakin menambah beban atap yang bisa menyebabkan pecah dan bocor saat musim hujan yang sangat merepotkan.
3. Genteng Keramik
Material genteng yang satu ini sebenarnya tahan dengan segala kondisi cuaca, punya kekuatan yang baik, dan membuat rumah menjadi adem. Namun, bobotnya yang berat membuatnya rawan terhadap benturan dan memberikan beban bagi struktur rumah. Bila tidak terawat dengan baik, beban ini merusak rangka, dan genteng itu sendiri dapat menyebabkan kebocoran.
Sementara itu, rangka atap keramik relatif lebih mahal terbandingkan rangka atap lainnya dan perlu memasang dengan lebih teliti karena sistemnya yang lebih kompleks.
4. Genteng Kayu Sirap
Genteng kayu sirap atau yang juga biasa disebut genteng kayu ulin biasanya memilih untuk Anda yang ingin memiliki hunian yang memiliki kesan alami. Materialnya pun sebenarnya ringan namun kuat, tampak dari kemampuan tahan gempanya. Namun, dengan bahan utama kayu, pemasangannya memerlukan biaya yang lebih mahal karena lebih kompleks dari material genteng lainnya.
Material kayunya pun bisa lapuk jika terpasang tidak sempurna, terkena sinar matahari dan suhu panas. Kemudian berganti dengan hujan dan udara dingin, membuat atap bisa melendut dan berubah bentuk serta ukuran. Apabila ini terjadi, atap akan otomatis bocor.